Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri melakukan investigasi terkait peredaran foto palsu korban pesawat Sukhoi Superjet 100. Foto-foto palsu tersebut telah beredar luas di masyarakat.
"Cyber Crime Polri melakukan investigasi terhadap gambar-gambar korban yang tidak tepat, bukan terjadi di Gunung Salak, yang beredar antara lain di akun sosial media," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Senin.
Sementara anggota Komisi I DPR, Roy Suryo, memastikan foto korban Sukhoi Superjet 100 yang banyak beredar itu foto palsu. Foto-foto tersebut diambil dari kecelakaan pesawat Air India pada 2010. "Saya pastikan foto yang beredar selama ini adalah palsu," kata Roy.
Sebelumnya, beredar foto dua korban tewas dengan kondisi bagian pinggang ke bawahnya hancur. Bagian atasnya masih sedikit utuh. Satu korban mirip orang Rusia dan satu lagi dari Indonesia dengan tubuh tampak gosong.
Roy menegaskan beredarnya foto itu sangat menyentakkan hati bukan hanya bagi publik tapi juga bagi keluarga korban. "Lebih baik foto itu tidak diteruskan (disebarkan)," katanya.